Cari Blog Ini

Sabtu, 17 Desember 2011

Kualitas pembelajaran dalam satuan pendidikan adalah tolok ukur kualitas pendidikan Nasional

Oleh .Maful
Guru PAI SDN Gandrungmmangu 05
Cilacap,Aktif Di PMII STAIN purwokerto
Dan masih tercatat mahasiswa STAIN
Purwokwerto prodi PAI semester VII


Proses belajar mengajar adalah interaksi antara guru dan peserta didik yang didalamnya yang didalamnya terdapat transfor of knowladge dan transfor of value yang didapat melalui pengetahuan , pengalaman hidup , dan pengembangan life skill peserta didik dan merubah perilaku peserta didik.
Dari pengertian diatas perkembangan pendidikan yang selalu mengiringi perubahan zaman, telah melahirkan berbagai macam kurikulum yang yang sangat heterogen hal ini juga karena perkembangan dunia yang menglobalisasi agar pendidikan menjawab tantangan zaman yang syarat dengan perubahan, baik itu perubahan dari segi culture maupun strukturural.Dunia pendidikan dihadapkan dalam perkembangan dunia dewasa ini, rekonstruksi pendidikan baik itu dari segi persepsi maupun dari segi paradigma adalah realita pendidikan dewasa ini. Pendidikan diharapkan mampu menghasilkan output yang ber kompetensi serta berkualitas nasional dan internasional Ironis memang jika output akan tercapai tanpa adanya input yang berkualitas, Input yang dimaksud adalah kurikulum , Proses dan sumber daya manusia.
Kualitas pendidikan dalam suatu proses belajar mengajar adalah Sub bagian dalam kualitas pendidikan secara Makro, jika proses pendidikan adalah satuan dari sebuah sistem, maka sangat Urgen dalam proses tersebut akan menghasilkan kualitas dengan skala kuantitasnya.
KTSP yang dijadikan ujung tombak dari kurikulum bangsa kita sangat diharapkan perannya sehingga Implikasinya dapat dirasakan oleh Stakeholders untuk menjawab segala kebutuhan masyarakat saat ini, inovasi kurikulum ini juga akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar baik dari segi kurikulum , bahan ajar, strategi, metode pengajaran dan juga Sumber daya pendidik yang berkompeten dan semua stakholders tersebut vharus mampu memahami Visi misi dari kurikulum satuan pendidikan agar tercapainya harapan dan cita – cita masyarakat.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menelaah keberhasilan proses belajar mengajar itu berkualitas maka menurut Taxonomi Benyamin . S.Bloom, harus berorientasi pada ranah kognitif, afektif dan juga psikomotorik peserta didik.dan juga faktor konatif yaitu komitmen untuk melaksanakan apa yang sudah diajarkan dalam Real Life atau menurut UNESCO disebutkan pendidikan bertujuan untuk life to know, life to be , life to do dan life together.
Kualitas pembelajaran yang berkualitas harus memperhatikan hal – hal sebagai berikut:
1. Ukuran kelas (size class), menurut Nana Sudjana bahwa semakin banyak jumlah peserta didik dikelas maka semakin rendah kualitas pembelajaran , misal jika satu kelas berjumlah 40 maka dalam skala perbandinganya 1: 40 ( 1 Guru :40 peserta didik) atau dalam ukuran waktu 60 : 40 ( 1 siswa hanya dapat perhatian guru 1, 6 menit)dalam setiap satu mata pelajaran.berdasarkan kelas yang ideal adalah 1:25 ( 1 guru : 25 peserta didik) jadi dalam setiap pelajaran siswa mendapat perhatian dari guru 2,5 Menit.dan konklusinya semakin sedikit peserta didik maka semakin berkualitas pula suatu pembelajaran.
2. Metode dan strategi pembelajaran , guru yang baik adalah guru yang mau bekerja keras baik itu dalam mempersiapkan bahan ajar yang didesain dan dirancang dengan perencanaan yang baik dan disertai strategy dan metode penyampaian materi yang sesuai serta harus menjadikan peserta didik sebagai subjek oriented dalam pembelajaran yang berbasis siswa aktif (learning aktif) yang memposisikan guru sebagai fasilitator guru dalam active learning akan menjadikan kelas sebagai panggung Teater apakah guru berperan sebagai periang, humoris, pemarah , orang yang baik hati atau juga menjadi seorang penjahat, dalam active learning gaya mengajar guru dijadikan sebagai suatu Seni dalam mengajar (the Art of Teaching) sehingga apa yang dilakukan guru akan ditiru oleh peserta didik ,pada dasarnya tidak ada pelajaran yang membosankan yang ada hanya guru yang membosankan,apapun pelajarannya jika penyampaianya didesain dan di sampaikan dengan metode yang tepat, yang melibatkan semua unsur dalam siswa baik itu dalam ranah kognitif , afektif ataupun psikomotoiriknya.secara signifikan peran siswa dalam pembelajaran akan lebih mendominasi.
3. Sarana dan prasarana,dalam hal ini sekolah atau instansi mempunyai tugas jika pembelajarankan memperoleh hasil yang berkualitas maka perlu memperhatikan hal – hal yang menunjang proses belajar mengajar seperti : Laboratorium, perpustakaan,dan media pembelajaran.
4. Kurikulum serta Visi dan Misi sekolah, tidak lepas dari faktor kurikulum yang sebagai pengejawantahan dari Visi dan Misi sekolah yang bersifat operasional sebagai landasan tujuan intitusional, akan berimplikasi terhadap proses belajar mengajar dalam satuan pendidikan.selain kurikulum sebagai media dalam pewarisan budaya (kearifan Lokal) dan juga pewarisan nilai (Value) Masyarakat,maka perlu adanya inovasi dalam mengahadapi tantangan dan perkembangan dunia,guna mempersiapkan peserta didik yang mempunyai daya saing dan daya kompetensi yang menglobal.
Kadang pendidikan kita lebih sering mengutamakan kuantitas tanpa memperhatikan kualitas, munculnya sekolah – sekolah unggulan seperti RSBI / SBI , sekolah alam adalah representasi dari keinginan Masyarakat akan pendidikan yang berkualitas,kalau kita cermati bahwa sekolah – sekolah tersebut selalu mengutamakan proses belajar yang bertumpu pada pembelajaran siswa aktif , jadi dengan leluasa peserta didik akan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Pembelajaran active learaning atau pembelajaran yang d disertai dengan pembelajaran yang menggunakan metode PAIKEM (pembelajaran, aktif, inovatif, kondusif dan menyenangkan) atau Quantum Teaching. perlu adanya SDM pendidik yang berkompetensi agar semua tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar