Aku dan kesempatan
Relasi yang intim, hangat serta jujur merupakan kebutuhan bagi seseorang dalam menjalani kehidupan. Semuanya dapat dilakukan dengan cinta antara satu insan dengan insan lainnya. Sebuah kebahagiaan yang tidak terukur bila cinta sedang dibalas satu dengan yang lainnya dan sesuatu yang sangat menyakitkan bila cinta telah dipermainkan. Seseorang rela melakukan apapun demi orang yang dia sayangi, bukan orang yang dia sukai. Semua itu dimulai dari perasaan cinta yang bermula dari cara memandang sedangkan rasa suka dimulai dengan cara mendengar. Ketika kita sudahtidak menyukai seseorang cukuplah dengan menutup telinga sedangkan untuk membuang perasaan cinta tidaklah cukup dengan menutup mata dari orang yang dicintai, maka akan banyak galutan emosi yang berakhir menjadi tetesan air mata.
Cinta itu merupakan hal yang tidak dapat dibatasi ataupun diatur. Tidak akan pernah ada undang-undang yang mengatur cinta. Manusia yang saling mencintai berhak untuk menentukan sendiri hubungan yang mereka jalani. Cinta pun harus dipelihara serta dirawat sehingga mampu abadi selama-lamanya. Cinta lahir dengan sendirinya, tidak akan pernah dapat terduga, kapan, dimana dan dengan siapa hal tersebut akan terwujud. Cinta juga tidak dapat dipaksakan baik dengan kekuatan apapun.
Masih banyak hal yang tersembunyi dan dipenuhi oleh gudang misteri dari sebuah patahan hati. Banyak yang terjebak dengan buaian serta hasutan, ketika dimaknakan semuanya terasa hampa. Ini energi yang dimiliki oleh dinding hati dalam menciptakan pintu kesempatan. Insan yang pandai melihat kondisi ini dapat masuk meskipun hanyalah melewati sebuah celah kecil. Kadang keraguan serta kekhawatiran berubah menjadi rasa bimbang. Kadang pula galut serta bimbang itu menimbulkan luka. Setiap insan memiliki memori untuk menyimpan sebuah kenangan. Memori itu kadang dengan mudah menghapus kenangan indah yang menyelimut, sebaliknya memori tersebut kadang cukup sulit menghapus kenangan buruk nan lara.
Inilah aku yang berjalan menyusuri gerbang kehidupan, melihat banyak warna serta jalan yang berbeda. Mencari ruang berteduh dari kesepian yang melanda, mencoba berbagi keluh dari masalah, dan mengharap penopang untuk bersandar. Aku melihat satu warna yang menakjubkan, bersinar dari mendungnya nuansa. Mataku berkaca dan mulutku terasa pahit menyambut senyum dalam jengkal keindahan. Apakah ini yang disebut dengan cinta? Ataukah ini hanya sekedar rasa takjub yang mengartikan suka? Rasa ini begitu kuat dicampur dengan pola yang beraneka ragam. Aku terdampar dalam benak yang menyelimut serta getir dalam ikatan hati. Waktu kini mulai bermain menertawakan halusinasiku yang menjelajahi bukit khayalan. Tetap saja aku hanya mengembara dalam picik benak menyambutnya. Inilah kesempatan yang dapat diselami pikiranku. Mungkinkah dilain waktu ada yang jauh lebih menakjubkan dari dirimu. Pastilah keyakinanku bahwa ini bukanlah yang terbaik untukku.
Tibalah aku pada sebuah kejenuhan dalam suatu pencarian. Ternyata tidak ada yang lebih menakjubkan dan ternyata pikiran telah menipuku. Tidak ada kesempatan lagi dan tinggalah kehampaan. Pencarianku untuk mendapatkan yang jauh lebih baik sirna sudah. Penyesalan mengorek dinding hatiku dan aku lelah mencari keindahan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar